Senin, 05 Januari 2015

Makalah Teori Ekonomi I tentang Sistem Ekonomi Kapitalis dan Kelemahannya



MAKALAH

SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN KELEMAHANNYA

(Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teori Ekonomi I)
Rd. Deni Danial, S.Sos, MM

 


Disusun Oleh:
Kelompok 2:
Tri Pajar Maulana        (1261000
Khoerudin Jamil          (1261000
Asep Deri Nurjaman   (1261000
Erbi Sahrul Irawan      (1261000
Fahad Fadilah Haz      (12610007)


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
CIANJUR
2013


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Salah satu sistem perekonomian yang ada di dunia adalah sistem ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan produktif
Pemilikan,  usaha bebas dan produksi untuk pasar, mencari keuntungan tidak hanya merupakan gejala ekonomi. Semua ini ikut menentukan segala aspek dalam masyarakat dan segala aspek kehidupan dan kebudayaan manusia. Ini sangat jelas dan motif mencari keuntungan, bersama-sama dengan lembaga warisan dan di pupuk oleh hukum perjanjian, merupakan mesin kapitalisme yang besar; memang merupakan pendorong ekonomi yang besar dalam sejarah sampai saat ini.

1.2        Identifikasi Masalah

Pada masa permulaanya, kapitalisme ,merupakan semangat yang sering mendapatkan penekanan adalah sebagai usaha, berani menggambil resiko, persaingan dan keinginan untuk mengadakan inovasi. Tata nilai yang memadai kapitalisme (terutama dinegara anglo saxon) adalah individualisme, kemajuan material dan kebebasan politik. Pertumbuhan kapitalisme dan terutama industrialisasioleh kapitalis, juga berarti melahirkan kelas bekerja yang besar dinegara lebih maju. Sering berdesakan di daerah yang kotor di kota-kota industry yang baru berkembang, jam kerja yang lama dengan upah yang rendah dan dalam keadaan yang menyedihkan dan tidak sehat, kehilangan lembaga pengatur ysn terdapat didaerah asalnya, danuntuk selama beberapa decade disisikan sama sekali dari proses politik pekerja di eropa tidak dapat diabaikan untuk keberhasilan kapitalisme dan juga merupakan persoalan social dan politik yang paling besar selama tingkat permulaan kapitalisme indusri ini.

Seiring berjalannya waktu, prospek kapitalisme tidak begitu cerah seluruhnya segera sesudah terjadinya kerisis pinalsial yang menalda amerika serikat yang kemudian berdampak bagi Negara-negara lain. Banyak para kalangan yang mengatakan bahwa ini adalah saatnya kehancuran kapitalisme.

1.3  Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Diharapkan mampu memdeskripsikan dan memahami sitem ekonomi kapitalis.
2.      Mampu menalisis sejauh mana kekuatan ekonomi kapitalis yang banyak dianut oleh Negara-negara barat.
3.      Dapat memahami sejauh mana dampak dari ekonomi kapitalis bagi suatu Negara yang menganutnya.






BAB II
PEMBAHASAN

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi dimana kepemilikan modal terutama dikuasai oleh swasta dan bukan oleh pemerintah. Sistem kapitalis sebagai pengganti sistem komunis memberikan dampak yang sangat buruk bagi perkembangan perekonomian dunia. Kapitalis berasal dari kata capital, secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘modal’. Didalam sistem kapitalis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik modal, dimana dalam perekonomian modern pemilik modal dalam suatu perusahaan merupakan para pemegang saham.
Pemegang saham sebagai pemegang kekuasaan tertinggi disebuah perusahaan akan melimpahkan kekuasaan tersebut kepada top manajemen yang diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tidak jarang dalam suatu perusahaan pemegang saham terbesar atau mayoritas dapat merangkap sebagai top manajemen.
Hal ini secara tidak lansung akan menyebabkan top manajemen bekerja untuk kepentingan pemegang saham dan bukan untuk kepentingan karyawan atau buruh yang juga merupakan bagian dari perusahaan, karena mereka diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS. Situasi ini akan mendorong top manajemen menjadikan karyawan atau buruh sebagai ’sapi perahan’ dalam mencapai tujuannya, yang mana ini merupakan inti dari ilmu manajemen.
v   Adapun beberapa kelemahan sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
  1. Kelemahan Sebagai Sistem Dalam Perusahaan Modern
Banyak perusahaan yang memperoleh keuntungan dan terus meningkat setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan. Apakah peningkatan keuntungan ini akan diikuti oleh peningkatan atau kenaikan gaji karyawan atau buruh? Tentu saja jawabanya tidak. Apalagi di Indonesia, dimana kebanyakan karyawan dan buruh bukan merupakan pegawai tetap dan hanya dikontrak enam bulan atau setahun. Apakah mereka akan merasakan manfaat dari peningkatan keuntungan perusahaan? Sekali lagi tentu saja tidak.
  1. Kelemahan Sebagai Sistem Dalam Lembaga Keuangan Perbankan
Kelemahan mendasar berikutnya dari sistem kapitalis adalah sistem bunga. Sistem kapitalis memposisikan uang sebagai sesuatu yang mempunyai nilai berdasarkan waktu, jadi uang akan mempunyai nilai yang berbeda karena perbedaan waktu. Keadaan ini akan memaksa lembaga keuangan khususnya perbankan memberikan pertolongan finansial dengan mengharapkan imbalan bunga, sehingga bunga dapat didefinisikan sebagai ‘tiada pertolongan tanpa imbalan’. Hal ini bertolak belakang sekali dengan prinsip seorang muslim, karena Islam merupakan agama terbesar di Indonesia, dimana pertolongan diberikan dengan ikhlas dan biarlah Allah SWT yang membalas dengan cara-Nya.
  1. Kelemahan Dalam Sistem Nilai Tukar
Sistem kapitalis sebagai suatu sistem yang mayoritas diterapkan dibanyak negara, termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini akan mendorong para spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli terhadap nasib orang banyak.
  1. Ketidakmerataan
Kelemahan sistem ekonomi kapitalis ini, berawal dari persaingan bebas yang menimbulkan kecenderungan setiap orang untuk lebih mementingkan kepentingannya sendiri. Bagi orang yang telah berkecukupan, lebih memilih tidak peduli dengan orang yang kurang mampu, karena kepedulian bukan bagian dari kewajibannya.
Ketimpangan sosial secara tidak langsung mengubah struktur masyarakat menjadi dua bagian, kaya dan miskin, dan melegitimasi untuk menuntut lebih banyak kepada negara. Yang kaya merasa berhak diberi fasilitas lebih karena ia ikut membantu pembangunan negara, demikian juga yang miskin merasa bahwa ia berhak di pelihara negara, karena ia miskin akibat negara.
  1. Ketidakselarasan
Setiap orang menggunakan kebebasan untuk mengeksploitasi sumber daya yang dimilikinya dengan efisien guna memmperoleh keuntungan yang lebih banyak. Kelemahan sistem ekonomi kapitalis seperti itu, menimbulkan Keadaan ini yang menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya dengan alasan; apapun yang dikerjakan, adalah upaya mengaktualisasikan kebebasan.
Bila prioritas untuk memproduksi barang sosial yang diinginkan tidak dapat diekspresikan dalam mekanisme pasar, maka kekuatan-kekuatan pasar akan cenderung mendorong keadaan kepada penggunaan sumber-sumber daya yang tidak efisien dan tidak merata. Maka tidak akan ada keselarasan dalam kehidupan masyarakat bila menggunakan sistem ini.
  1. Mekanisme Profit
Kaum kapitalis berdalih, efisiensi usaha bisa dijadikan legitimasi untuk menaikkan batas produksi dan mengurangi biayanya guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. Hal ini dilakukan sebagai alasan bagi pengusaha untuk mempertahankan produksi dan memenangkan persaingan usaha dengan pihak-pihak lain. Hal ini tentunya merupakan titik kelemahan sistem ekonomi kapitalis.
  1. Materialistis
Nilai-nilai sosial seperti kerja sama, saling membantu, kurang mendapat tempat dalam kehidupan kapitalis. Kelemahan sistem ekonomi kapitalis yang berujung kepada sikap seperti itu berawal dari alasan, segala kegiatan ekonomi didasarkan atas terpenuhinya optimalisasi guna mencapai output produksi dan keuntungan produksi yang di harapkan. (salah satu contoh akibatnya, baca di sini)
  1. Krisis Moral
Dalam kapitalisme, setiap orang mengejar kekayaan agar mendapat peran lebih dalam masyarakat. Hal ini mengakibatkan perencanaan mendapatkan kekayaan mendominasi hidup manusia setiap saat. Keadaan ini mempersempit ruang untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Akhirnya hal ini yang mengakibatkan manusia kehilangan unsur-unsur kemanusiaannya (dehumanisasi) dan terasing oleh dirinya sendiri (aliensi).
Kapitalisme cenderung menjerumuskan manusia pada sikap yang mempermaklumkan keadaan (exance), segala sesuatu yang terjadi dianggap sebagai fenomena kehidupan yang tidak terelakkan. Demikian juga dengan masalah nilai bagi masyarakat kapitalis tidak diarahkan pada pemahaman salah satu nilai.
  1. Mengesampingkan Kesejahteraan
Konsep kapitalis cenderung memahami pertumbuhan ekonomi lebih harus diperhatikan dari pada pemerataan ekonomi, karena pemerataan akan timbul setelah adanya pertumbuhan ekonomi (tricle down effect). Kebijakan ini merupakan dampak dari mekanisme modal yang cenderung berputar pada kalangan pengusaha. Bila pengusaha mendapatkan keuntungan maka secara tidak langsung akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini akan menjadi kesejahteraan masyarakat terabaikan.


















BAB III
PENUTUP


3.1              Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalis ternyata tidak selamanya mampu menopang kekuatan Negara-negara barat. Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteraan umat manusia di muka bumi, maka isu kematian ekonomi kapitalis semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang the death of economics tersebut, antara lain paul omerod, umar Ibrahim vadillo, critovan buarque dan sebagainya paul omerod dalam buku the deaths economics (1994). Menuliskan bahwa ahli ekonomi terjebak pada ideology kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar yang merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan kekayaan pada kelompok orang tertentu.
3.2              Saran
Pertumbuhan ekonomi memilik kaitan yang erat dengan pembangunan polotik yang dijalanka oleh suatu Negara. Kebijakan pembangunan membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara, namun demikian pertumbuhan ekonomi semata tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan sebuah pembangunan. Pertumbuhan ekonoi pada Negara terbelakang dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk ketergantungan dengan Negara maju. Wujud ketergantungan tersebutk kini dalam bentuk kesatuan ekonomi kapitalis dunia. Pembangunan politik Negara terbelakang memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar